I SUNGAI TOTO DIARIES

I sungai toto Diaries

I sungai toto Diaries

Blog Article

This website is using a security service to protect itself from online attacks. The action you just performed triggered the security solution. There are several actions that could trigger this block including submitting a certain word or phrase, a SQL command or malformed patronato.

Betapa sia-sianya perang. Betapa bodohnya orang-orang dewasa. Betapa payahnya kita yang tak pernah cukup peduli karena perut kita selalu kenyang dan tidur kita selalu nyenyak...

- Terkadang kita merasa senang memulai permusuhan dengan orang lain, anak-anak di Mozambik sangat berharap perang segera berakhir dan mereka begitu mendambakan kedamaian.

Jika kita bisa melakukan hal itu, tentulah akan jauh lebih sedikit perang yang terjadi tra muka bumi ini.

Kebanyakan mereka korban perang, tidak terurus kesehatannya, mentalnya terganggu, sebagian dari mereka meninggal akibat genosida rezim zalim, banyak yang terlahir cacat. Tapi dari sekian banyak jumlah mereka dengan kondisi menyedihkan tersebut, masih tercipta mimpi dibenak mereka. Meski mimpi tersebut hanya semisal ‘aku ingin hidup’, ‘aku ingin bisa bersekolah’, dan beberapa mimpi sederhana lainnya.

Suatu hal yang sangat tidak adil bagi anak-anak yang seharusnya menikmati masa bermain dan jauh dari hingar bingar pertikaian.

Kamboja. Ada tempat bernama kuburan massal Choeng Ek tempat 9.000 tengkorak manusia diletakkan begitu saja che atas rumput. Korban-korban rezim Pol Pot menggali lubang kuburan mereka sendiri dan dipenggal tepat che depan lubang yang mereka gali.

Ntah apa yang mereka pikirkan, bahkan membedakan mana musuh dan mana teman mungkin mereka juga bingung, namun mereka dipaksa melakukannya. Ketika anak-anak itu bermain, banyak dari mereka yang terkena ranjau darat. Ada anak yang meninggal tapi ada juga yang harus kehilangan kaki, tangan ato luka parah nato da tubuhnya. Anak sekecil itu harus merasakan kesakitakn sebegitu besar?? Betapa mengerikannya perang itu!!!

buku ini berisi tentang perjalanan penulis (tetsuko kuroyanagi) dalam kunjungannya ke beberapa negara sebagai duta kemanusiaan dari UNICEF. selain narasi, buku ini juga berisi dokumentasi penulis selama ia berkunjung ke negara-negara yang ia kunjungi.

Dalam buku ini Toto Chan menceritakan pengalaman dan empathynya terhadap penderitaan anak-anak intorno a deposit 5000 berbagai negara yang mengalami bencana alam, wabah penyakit dan perang. Diceritakan bagaimana bencana alam kekeringan proveniente da Tanzania, Nigeria, Ethiopia telah mengakibatkan banyaknya anak yang terkena kasus kurang gizi dan kesulitan air bersih.

Sangat mudah bagi kita untuk berkata, “proveniente da negara X terjadi kelaparan,” atau “intorno a negara Y pecah perang,” tanpa mengetahui apa yang sesungguhnya dirasakan orang-orang yang mengalami langsung kejadian itu.

Read this and you will know how lucky you are. Be grateful to Allah for your life. However, it's a gift.

Follow the green highway signboards that point the way to KLIA from almost anywhere Sopra the Klang Valley, then follow those leading the way to Sepang. A narrow but well-tarred village road fringed by palm oil estates leads to Sepang town.

Stay away… Getting to the waterfalls base didn’t pose a problem and I admired the view from the cool pool below. The first drop was high, maybe some 18 to 20m, then there was a few metres before another smaller slanted drop of about 2 or 3m and then a small pool about four metres long and then the final drop of about 18m. The volume was quite low. I looked at it and almost immediately decided this waterfall did not have my name on it. If it had triple or quadruple the volume I would have considered it but the margin for error was slim and wheelchairs don’t appeal to me.

Report this page